By Dana Anwari. Orang beruntung adalah orang yang berjuang mengagungkan agama Islam dengan sepenuh hati, tanpa kemunafikan, apalagi mengkhianati perjuangan sesama muslim.
Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih, (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah.
Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kamu di dalam Al Qur’an bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahanam, (yaitu) orang-orang yang menunggu-nunggu (peristiwa) yang akan terjadi pada dirimu (hai orang-orang mukmin). Maka jika terjadi bagimu kemenangan dari Allah mereka berkata: “Bukankah kami (turut berperang) beserta kamu?” Dan jika orang-orang kafir mendapat keberuntungan (kemenangan) mereka berkata: “Bukankah kami turut memenangkanmu, {1} dan membela kamu dari orang-orang mukmin?” Maka Allah akan memberi keputusan di antara kamu di hari kiamat dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman. (Al Quran, An Nisa:138-141)
Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika setan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang lalim itu sesudah teringat (akan larangan itu). (QS Al An’am:68)
Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat). (QS Al Mu’min: 51)
Give to the hypocrites the tidings that there is for them a painful torment. Those who take disbelievers for Auliyâ’ (protectors or helpers or friends) instead of believers, do they seek honour, power and glory with them? Verily, then to Allâh belongs all honour, power and glory.
And it has already been revealed to you in the Book (this Qur’ân) that when you hear the Verses of Allâh being denied and mocked at, then sit not with them, until they engage in a talk other than that; (but if you stayed with them) certainly in that case you would be like them. Surely, Allâh will collect the hypocrites and disbelievers all together in Hell. Those (hypocrites) who wait and watch about you; if you gain a victory from Allâh, they say: "Were we not with you?" But if the disbelievers gain a success, they say (to them): "Did we not gain mastery over you and did we not protect you from the believers?" Allâh will judge between you (all) on the Day of Resurrection. And never will Allâh grant to the disbelievers a way (to triumph) over the believers.
And when you see those who engage in a false conversation about Our Verses (of the Qur’ân) by mocking at them, stay away from them till they turn to another topic. And if Shaitân (Satan) causes you to forget, then after the remembrance sit not you in the company of those people who are the Zâlimûn (polytheists and wrong-doers).
Verily, We will indeed make victorious Our Messengers and those who believe (in the Oneness of Allâh - Islâmic Monotheism) in this world’s life and on the Day when the witnesses will stand forth, (i.e. Day of Resurrection).
http://suksesberjuang.blogspot.com
*
Jadilah pejuang yang beruntung karena mengagungkan agama "tiada Tuhan selain Allah"
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
SUCCESS LINK
-
-
By Dana Anwari. Orang beruntung adalah orang yang beriman kepada utusan Allah, Nabi Muhammad saw yang menyempurnakan semua ajaran agama tauhid (tiada Tuhan...
-
No comments:
Post a Comment